Langsung ke konten utama

Titik Pisah Antara Agama dan Budaya


Ada dua pandangan tentang hubungan antara keduanya. Pandangan pertama menempatkan agama sebagai bagian dari kebudayaan, yang berarti antara keduanya pada hakikatnya ada kesamaan. Pandangan kedua menempatkan agama bukan bagian dari kebudayaan, dan dengan demikian agama berbeda dengan budaya. Sejatinya agama berbeda dengan budaya. Agama merupakan suatu keyakinan akan keberadaan Tuhan yang menjadikan sumber ketenteraman dan semangat hidup serta kepada-Nya manusia akan kembali. Pemahaman tentang agama seperti ini menjadi dasar bagi pihak yang tidak setuju jika agama disebut merupakan bagian dari kebudayaan.
Sistem nilai dan simbol-simbol yang lahir dari rahim kebudayaan dihasilkan oleh kemampuan manusia dalam menghadapi segala tantangan hidup di lingkungan hidupnya dengan cara belajar dan belajar. Sementara kaidah, ajaran, aturan dalam agama diyakini sebagai wahyu atau firman yang datang dari Tuhan Yang Maha Pencipta yang diturunkan melalui utusan-Nya. Dengan pemahaman tentang isi agama di atas, maka agama dipandang sebagai dogma yang tidak akan pernah berubah dan tidak boleh berubah untuk menyesuaikan diri sesuai dengan tuntutan jaman. Sebagai dogma diyakini oleh para penganut agama bahwa agama diturunkan oleh Tuhan sudah disesuaikan dengan kondisi jaman hingga sampai pada akhir jaman. Misalnya dalam agama

Islam dari dulu sholat subuh selalu 2 rakaat tidak mungkin dan tidak bisa dirubah menjadi berapaun, berbeda dengan budaya misalnya cara berpakaian umat muslim jaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang yang sudah beraneka macam jenis pakaian.
Meskipun doktrin yang digunakan untuk bidang kebudayaan adalah melestarikan kebudayaan bangsa atau suku bangsa (yang berarti menjaga agar tidak berubah), namun dalam kenyataan kebudayaan mendapatkan peluang untuk berubah atau berkembang menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungannya. Tuntutan perubahan itu sulit dicegah, karena manusia yang dibekali kemampuan untuk mengembangkan ide, gagasan dan konsep dalam menghadapi tantangan lingkungannya. Kebudayaan selalu berkembang sejalan dengan tingkat kepekaan manusia dalam menanggapi perkembangan lingkungannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Katak dan Tupai

Hai adik-adik semua... Kakak ada kisah inspiratif dari seeokar katak Pada suatu hari, seperti biasa katak sedang asyik bermain di kubangan air sambil mencari makanan, dan si tupai selalu mengintip kegiatan katak dari atas pohon. Si Tupai bermain-main di pohon sambil mengejek si katak. "Hei katak, hidupmu sangat membosankan ya, tiap hari cuma main-main di kubangan air saja," Kata Tupai. katak menjawab, "aku sudah cukup senang kok, toh kenyataannya aku tak bisa memanjat sepertimu. Kemudian tupai tertawa mengejek katak. Karena terus diejek katak mulai kesal dan ingin mencoba dan belajar memanjat pohon seperti tupai. Setiap tupai tidak ada ia terus mencoba namun juga gagal terus. Ia hampir berputus asa. Namun, karena kegigihannya, akhirnya katak berhasil memanjat pohon. Kemudian datanglah tupai, si tupai tidak percaya kalau katak bisa memanjat pohon. Dengan muka semringah katak menunjukkan kebisaannya memanjat pohon. Dan hal itu juga disaksikan oleh hewan hewan lain, s