Langsung ke konten utama

Akhir cerita PKL di STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

Selasa 6 Mei 2014. Tidak terasa hari ini hari terakhir saya (SMKN 1 PACITAN) PKL di STMIK AKAKOM YOGYAKARTA. Waktu berputar begitu cepat. Selama 4 bulan PKL di AKAKOM banyak sekali cerita suka dan duka yang saya alami yang mungkin tidak bisa diceritakan satu persatu. Disini saya akan bercerita dukanya terlebih dahulu. Mulai PKL tanggal 8 Januari 2014. Masuk hari pertama enak cuma perkenalan terus disuruh pulang. Hari ke-2, ke-3 sampai minggu ke-2 Januari, merupakan ujian terbesar selama PKL. Banyak sekali tugas yang harus dikerjakan, tugas satu belum selesai sudah ada tugas lagi, tugas harus selesai dengan waktu yang ditentukan itu pun tidak ada materi alias belajar sendiri, sering sekali dimarahi sama pembimbing soalnya waktu awal-awal pak Kuindra galak banget sempt terpikir dibenak saya, tuh pembibing punya hati pa engga sih, anak sekolah dikerjai kayak gitu. ternyata hikmah dibalik itu adalah untuk mendidik mental. Rasanya hari itu pengen segera selesai PKLnya. Tiap malem lembur tugas, lembur tugas sambil nangis karena sangat tertekan. Karena tidak betahnya baru 2 minggu di Jogja saya pulkam ke Pacitan.
            Setelah minggu ke-3 dst sampai bulan Maret saya mulai terbiasa dengan hal tersebut. Lama kelamaan menikmati PKL di sini. Pembimbing mulai ramah, suka bercanda, suka nraktir J,  tugas mulai berkurang tapi ya tetap ada, hanya presentasi dadakan yang bikin jantung dak dik duk, sama temen-temen sekolah lain mulai akrab. Banyak sekali teman-teman baru baru disini beda daerah, beda karakter, beda bahasa, beda budaya jadi lucu aja kalau digabungin. Kalau ada perbedaan pendapat ya wajar saja.
Akhir bulan Maret temen-temen dari SMK tembarak, dan SMK Sambeng pulang. Rasanya kehilangan banget. Waktu perpisahan sampai nangis-nangis, apalagi yang dari SMK Tembarak karena satu kost jadi lebih akrab. Bulan Maret berlalu, tiba bulan April. Hari-hari dibulan ini tersa begitu cepat mungkin sudah terlalu nyaman, sudah menikmati banget PKL disini, rasanya gak mau pulang ke Pacitan. Akhir bulan April banyak sekali yang masa PKLnya berkahir. Ada 4 sekolah yang saat itu PKLnya berakhir secara bersamaan. Sangat-sangat merasa kehilangan, biasanya kalau setiap pagi mau presensi selalu ramai, setelah ditinggal mereka menjadi sepi. Tangisan menjadi tanda perpisahan kami. Saat itu baru menyadari arti sebuah kebersamaan, arti sebuah teman, dan sahabat. Setiap hari bertemu, bersama, seneng bareng, susah bareng, maen bareng, makan bareng, ngerjain tugas bareng, satu salah dimarahi semua, sekarang dengan mudahnya dipisahkan oleh waktu.

Untuk teman-teman PKL, terimakasih sudah mau menjadi teman, sahabat, keluarga saya disini, untuk kakak-kakak mentor terimakasih telah menjadi guru, teman, dan memberi ilmu kepada saya, untuk pembimbing terimakasih sudah menjadi orang tua yang baik disini, terimakasih atas setiap lontaran marah kepada saya karena tandanya masih peduli dengan saya dan teman-teman, terimaksih sudah memberi tempat yang nyaman untuk saya, terimakasih sudah memberi banyak tugas kepada saya itu tandanya kalau bapak ingin kami menjadi lebih setelah keluar disini, terimaksaih sudah memberi motivasi dengan kritik-kritik yang sangat pedas, terimkasih atas ilmu yang diberikan kepada saya, terimakasih untuk waktu yang diluangkan untuk sekedar bercanda dan berbincang-bincang bersama kami, terimakasih kasih juga suka kasih makan gratis. Hehe J Khususnya buat Bapak Kuindra Iriyanta jangan galak-galak ya pak, serem. hehe J . Mohon maaf jika selama PKL disini saya membuat kesalahan, kericuhan, nakal, tugas telat (tapi tetep jadi kok pak. hehe) , suka bikin onar (puang sebelum waktunya sampai dimarahi habis-habisan sama bu Indra), suka bikin jengkel, buat teman-teman maaf atas semua kesalahan saya, buat kakak mentor maaf jika saya banyak salah, saya tidak nurut. Saya tidak akan lupa Akakom yogyakarta, saya tidak akan lupa dimarahi bu Indra dan pak Kuindra, saya tidak akan lupa jasa-jasa beliau yang telah membimbing dan memberikan pengalaman kerja bagi saya, saya tidak akan lupa teman-tean semua, yang awalnya sangat benci dengan AKAKOM sekarang menjadi berat untuk meninggalkannya. Kata-kata yang saya ingat adalah kata-kata pak Kuindra “Kalian akan bangga dengan apa yang kalian buat sendiri tanpa bantuan orang lain”. Mohon maaf dan termiakasih untuk semunya. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Katak dan Tupai

Hai adik-adik semua... Kakak ada kisah inspiratif dari seeokar katak Pada suatu hari, seperti biasa katak sedang asyik bermain di kubangan air sambil mencari makanan, dan si tupai selalu mengintip kegiatan katak dari atas pohon. Si Tupai bermain-main di pohon sambil mengejek si katak. "Hei katak, hidupmu sangat membosankan ya, tiap hari cuma main-main di kubangan air saja," Kata Tupai. katak menjawab, "aku sudah cukup senang kok, toh kenyataannya aku tak bisa memanjat sepertimu. Kemudian tupai tertawa mengejek katak. Karena terus diejek katak mulai kesal dan ingin mencoba dan belajar memanjat pohon seperti tupai. Setiap tupai tidak ada ia terus mencoba namun juga gagal terus. Ia hampir berputus asa. Namun, karena kegigihannya, akhirnya katak berhasil memanjat pohon. Kemudian datanglah tupai, si tupai tidak percaya kalau katak bisa memanjat pohon. Dengan muka semringah katak menunjukkan kebisaannya memanjat pohon. Dan hal itu juga disaksikan oleh hewan hewan lain, s